Strategi Produk pada UKM Kue Pancong Bulak Klender Jakarta Timur

Authors

  • Ahmad Rojikun Universitas Mohammad Husni Thamrin, Jakarta
  • Fery Hernaningsih Universitas Mohammad Husni Thamrin, Jakarta
  • Yanuar Budhi Heriyanto Universitas Mohammad Husni Thamrin, Jakarta
  • Helena Louise Panggabean Universitas Mohammad Husni Thamrin, Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.9999/jocosae.v1i03.34

Keywords:

Kue Pancong, Strategi Produk, UKM

Abstract

Kue Pancong adalah kue tradisional yang berasal dari Betawi. Nama Pancong juga diambil dari bahasa Betawi, sehingga Kue Pancong memiliki identitas lengkap yaitu kue tradisional dari Betawi. Seiring berjalannya waktu, Kue Pancong yang hanya diberi taburan gula pasir bermetamorfosa mengikuti perkembangan zaman dan menyajikan banyaknya macam Kue Pancong dengan topping beragam. Kue Pancong Rest Coffee adalah tempat makan dengan konsep warung kopi (warkop) yang menjual kue berbahan dasar tepung terigu tersebut dengan varian topping. Kue Pancong Rest Coffee terletak di Jalan Bulak Timur I, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Mitra dalam kegiatan ini adalah UKM Kue Pancong Rest Coffee. Yang menjadi permasalahan mitra adalah (1) Tidak ada slogan yang menjelaskan manfaat inti produk, (2) kurangnya kampanye yang lebih intensif dan agresif untuk meningkatkan kesadaran konsumen, (3) Kurangnya penghargaan yang dilakukan oleh UKM Kue Pancong Rest Coffee terhadap konsumen yang loyal dan calon konsumen, (4) Tidak ada logo sebagai identitas dari produk Kue Pancong Rest Coffee, (5) Kurangnya kualitas kecepatan dan ketepatan pelayanan terhadap konsumen, (6) Kemasan produk yang tidak menarik. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat kali ini menawarkan solusi. Solusi pertama memberikan penjelasan pengetahuan kepada pemilik Kue Pancong tentang bagaimana suatu produk yang memiliki kemampuan merebut pangsa pasar yang besar dengan penyuluhan. Solusi kedua memberikan penjelasan contoh-contoh strategi produk sebagai bahan referensi sehingga mudah dipahami dengan obrolan santai sambil menikmati kue pancong dan aneka jus atau kopi. Solusi ketiga menjalin kerjasama antara dua merek atau lebih (co-branding) yang antar lain bertujuan meningkatkan citra produk. Selain itu untuk meningkatkan kepercayaan konsumen sehingga bisa mendatangkan keuntungan atau nilai tambah bagi produk atau jasa hasil co- branding tersebut. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini akan didiseminasikan menjadi sebuah artikel jurnal nasional yang terakreditasi, Konsep kegiatan ini semoga dapat di implementasikan lebih luas oleh pemilik Kue Pancong untuk meningkatkan penjualan dengan strategi produk

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arfiany, A. (2017). Pengaruh Perkembangan Jumlah Pelanggan kartuHALO Melalui Program Halofit Terhadap Tingkat Pemakaian Pulsa Rata-Rata Pelanggan Kartuhalo (Studi Kasus Di Telkomsel Grapari Makassar). Jurnal BISNIS & KEWIRAUSAHAAN, 6(3).

Hasbi, F. R., Yusuf, Y., Mubarok, A., Rosini, I., & Sofii, I. (2020). Pendampingan Manajemen Keuangan dan Legalitas Pendirian Koperasi di Kelurahan Rempoa Tangerang Selatan. IMPLEMENTASI: JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT, 1(1), 57–67.

Hasyasin, Y. N. (2017). Pengaruh kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian konsumen (Survei pada konsumen yellow truck kafe Bandung). Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpas Bandung.

Kotler, P. (2009). Manajemen Pemasaran. Macanan Jaya Cemerlang.

Published

2021-12-01

How to Cite

Rojikun, A., Hernaningsih, F., Heriyanto, Y. B. ., & Panggabean, H. L. . (2021). Strategi Produk pada UKM Kue Pancong Bulak Klender Jakarta Timur. Journal of Community Service and Engagement, 1(03), 39–43. https://doi.org/10.9999/jocosae.v1i03.34